Sai Baba Meninggal, Berikut Biografi Lengkap dan Kilas Kontroversinya (NEWS)

Sathya Sai Baba, tokoh spiritual India, tutup usia pada Minggu (24/4). Sai Baba, yang oleh sebagian warga India diyakini sebagai manusia setengah dewa, meninggal dunia di Rumah Sakit Puttaparthi, negara bagian Andra Pradesh, India. “Sai Baba tidak lagi bersama kita secara fisik. Dia mengembuskan napas yang terakhir pada pukul 7:40 pagi karena penyakit jantung dan pernapasan,” demikian bunyi pernyataan dari rumah sakit tempatnya dirawat seperti dikutip dari laman BBC. “Jenazahnya akan disemayamkan hingga Selasa.”
Begitu dokter mengumumkan kematiannya, para warga diminta tenang dan tidak datang ke rumah sakit. Aparat keamanan juga langsung memperketat wilayah rumah sakit tersebut. Beberapa jalan menuju rumah sakit diblokir, toko-toko juga diminta tutup. Sebelumnya ribuan orang berkumpul dekat rumah sakit untuk mendoakan keajaiban demi kesembuhan Sang Guru.





Menurut jutaan orang di dunia yang mempercayainya, Baba memiliki kekuatan supranatural seperti menyulap benda, mengetahui kisah kehidupan orang di masa lalu, mengobati penyakit mematikan, bahkan menghidupkan kembali orang yang sudah mati.
Kantor berita AFP menulis pengikutnya, termasuk mantan Perdana Menteri India Atal Bihari Vajpayee, para hakim, aktor, para jenderal, dan pemimpin politik negeri itu. Termasuk dalam jutaan penganutnya adalah legenda kriket India Sachin Tendulkar serta bintang film Hollywood, Goldie Hawn.


Lahir tanggal 23 November 1926 di Puttaparti, nama asli Sai Baba adalah Sathyanarayana Raju. Penganutnya mempercayai klaim Sai Baba yang menyebut dirinya merupakan reinkarnasi dari orang suci Hindu terdahulu, Sai Baba dari Shirdi yang meninggal dunia tahun 1918. Dia mengumumkan reinkarnasi ini di usia 14 tahun. Sejak itu dia kebanjiran pengikut.
Namun, pemberitaan tentang Sai Baba juga diwarnai dengan kontroversi dan tudingan miring terkait penipuan kemampuan magisnya serta tudingan pelecehan seksual. Pada 2004 dalam sebuah liputan khusus BBC berjudul “Secret Swami”, mengungkap 2 pria warga Amerika bersaksi bahwa dalam sebuah acara penyembuhan Sang Guru menyentuh alat vital mereka. Sai Baba membantah tuduhan ini.


Dari asramanya di Puttaparthi, Sai Baba menyebarkan pengaruh dan menangguk dana jutaan dolar dari donasi para pengikutnya di seluruh dunia. Organisasi amalnya telah mendanai pembangunan fasilitas kesehatan dan pendidikan di seantero India, termasuk rumah sakit dan klinik yang menurut warga setempat mampu menyembuhkan penyakit di luar batas nalar kemampuan medis umumnya.
Salah satu penyumbangnya yang terbesar adalah mantan pemilik jaringan restoran Hard Rock Cafe, Isaac Burton Tigrett, bahkan datang ke Puttaparthi untuk tinggal di sana. Sai Baba selalu tampil dengan gayanya yang eksentrik, dalam balutan jubah warna kunyit dengan gaya rambut keriting afro, dan pernah menghadapi serangan sekelompok orang pada 1993. Serangan 4 laki-laki ke apartemennya itu gagal, tapi 2 pengawalnya tewas.


Dia banyak dipuji karena sering beramal. Ini membuat pengikutnya, yang ditaksir mencapai 10 juta orang di 120 negara, semakin kagum. Namun, Sai Baba juga banyak dikritik saat tampil di panggung, dia bisa menyulap benda jadi koin emas. Bagi penganut kemampuan ini diyakini sebagai kekuatan magis, sementara pengkiritik menyebutnya penipuan.
Sathya Sai Baba (Telugu: సత్య సాయి బాబా), lahir dengan nama Sathyanarayana Raju dengan nama keluarga “Ratnakara”, ia adalah seorang Guru, orang yang mengabdikan hidupnya untuk perbaikan kemanusiaan, orator, pencipta lagu/puisi dan filsuf India Selatan yang sering digambarkan sebagai orang suci. Sai Baba mengatakan tidak pernah membuat agama, ia mengajarkan bahwa semua agama itu sama dan ia tidak suka akan orang yang berpindah agama. Sai Baba berkata;”There is only one religion, the religion of love, there is only one language, the language of the heart, there is only one caste, the caste of humanity, there is only one God, He is omnipresent” Ia merupakan reinkarnasi Sai Baba dari Shirdi.


Aku datang bukan untuk mengganggu atau menghancurkan keyakinan apapun, tetapi untuk menguatkan keyakinan mereka, sehingga seorang Kristen menjadi seorang Kristen yang lebih baik, seorang Muslim menjadi seorang Muslim yang lebih baik, seorang Hindu menjadi seorang Hindu yang lebih baik dan seorang Buddhis menjadi seorang Buddhis yang lebih baik. ”
Sathya Sai Baba mengatakan datang untuk membimbing umat manusia menegakkan nilai-nilai universal semua agama yaitu Sathya (Kebenaran), Dharma (Tindakan yang Benar), Shanti (Kedamaian), Prema (Cinta Kasih), dan Ahimsa (Tanpa Kekerasan)
Dalam sebuah kunjungan di Nairobi (Kenya, Afrika Timur), Sathya Sai Baba menyatakan:
“ Aku datang untuk menyalakan pelita Cinta dalam hatimu, untuk melihat pelita itu bersinar dari hari ke hari dengan menambahkan minyak. Aku datang bukan atas nama suatu agama yang eksklusif. Aku tidak datang untuk misi publisitas untuk sebuah sekte atau kepercayaan, juga Aku tidak datang untuk mengumpulkan pengikut untuk sebuah doktrin. Aku tidak punya rencana untuk menarik murid-murid atau pengikut. Aku datang untuk memberitahu anda tentang hal kesatuan iman, prinsip spiritual, jalur Cinta, kebajikan Cinta, tugas Cinta, kewajiban Cinta”


Lebih lanjut Sathya Sai pada tanggal 23 November 1968 menjelaskan:
“ “Untuk melindungi yang saleh, untuk menghancurkan orang-orang yang lalim dan untuk menegakkan kebenaran pada pijakan yang kokoh, aku menjelma dari zaman ke zaman. Setiap kali asanthi, atau ketidakharmonisan menguasai dunia, Tuhan akan menjelma dalam bentuk manusia untuk menetapkan jalan menuju Prashanthi, atau Kedamaian dan untuk mendidik kembali masyarakat manusia di jalan kedamaian. Pada saat ini, konflik dan perselisihan telah merampok perdamaian dan persatuan keluarga, sekolah, masyarakat, agama, kota-kota dan negara. Kedatangan Tuhan ditunggu dengan cemasnya oleh orang-orang kudus dan orang bijak. Para Sadhu (orang-orang kudus) berdoa dan Aku datang. Tugas utama-Ku melindungi Veda (kitab suci) dan melindungi umat yang taat.”
Sejak 2005 Sathya Sai Baba menggunakan kursi roda dan karena kesehatannya yang menurun mengurangi penampilannya kepada masyarakat. Pada 2006 mengalami patah tulang panggul ketika seorang pelajar berdiri di bangku besi terpeleset dan jatuh bersama bangkunya menimpa Sathya Sai Baba. Setelah itu dia memberikan darshan dari mobil atau kursinya.
Sathya Sai Baba dibawa ke rumah sakit Prashantigram di Puttaparthi pada 28 Maret 2011 berkaitan dengan masalah pernafasan.Setelah beberapa hari di rumah sakit, kondisi kesehatannya menurun drastis, kemudian meninggal pada 24 April 2011 pukul 7:40 IST (waktu India).Pemakaman dijadwalkan pada 27 April 2011.
Sumber: Tempo, BBC, Wikipedia, AFP,www.ruanghati.com,www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar